Senin, 12 Januari 2015

Lingkaran Setan Kemiskinan



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmaYhbNPJCYe6AcsYFrHc01DgQymlP4z9tstbRk2ewxS5ILJEBLvZGlp9nZ17J5qmbOhDuiHVzOGmyEMNCZC8Rj99SE5F4YunbdcT6N9Bh4WPX5N4jbJj5OHo6pR5rGj26Fa8XGv2U2_Oq/s1600/Lingkaran+Setan2.jpg

Pembicaraan mengenai kemiskinan meliputi banyak aspek. Kemiskinan bisa dikaitkan dengan kekurangan modal, kekurangan gizi, perumahan yang tidak sehat, pelayanan kesehatan yang tidak memadai, tingkat pendidikan yang rendah serta pendapatan perkapita yang rendah.

Berbagai aspek tersebut saling mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak. Hubungan berbagai aspek tersebut dapat diperumpamakan dengan suatu lingkaran yang sulit dicari ujung pangkalnya. Karena itulah seorang ahli ekonomi menyebutnya sebagai lingkaran setan kemiskinan.

Kekurangan modal menyebabkan seseorang tidak mempunyai kemampuan untuk berkarya/ menambah penghasilan. Dengan penghasilannya yang minim dia tidak akan mampu mendapatkan gizi yang baik, pelayanan kesehatan yang memadai, menempuh pendidikan yang tinggi dan seterusnya. Begitu seterusnya sampai dia dapat mengatasi masalah kekurangan modalnya.

Demikian juga dari sisi pendidikan yang rendah, rendahnya tingkat pendidikan seseorang membuat dia tidak mempunyai akses terhadap pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan tingkat pendidikan tertentu, yang notabene biasanya mendapatkan imbalan yang lebih besar. Dengan demikian penghasilannya yang pas-pasan membuatnya tidak akan mampu mendapatkan gizi yang baik, pelayanan kesehatan yang memadai, menempuh pendidikan yang tinggi dan seterusnya. Begitu seterusnya sampai dia berhasil memperoleh tingkat pendidikan dan ketrampilan yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatannya.

Upaya untuk keluar dari kemiskinan ini berarti pula harus diputusnya lingkaran setan kemiskinan tersebut, caranya?
Pilihan utama yang sering ditempuh adalah dengan mengatasi aspek pertama, yaitu masalah kekurangan modal, baik melalui kekuatan sendiri (tabungan) maupun melalui bantuan (pinjaman). Dengan dana yang cukup seseorang akan bisa mencukupi kebutuhan gizinya dan memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai sehingga dia mempunyai badan yang sehat untuk bekerja dan berkarya serta tidak perlu menyisihkan dana untuk berobat karena sakit. Dengan dana yang cukup pula seseorang akan mempunyai kemampuan untuk mengupayakan perumahan yang sehat serta mampu menempuh tingkat pendidikan yang lebih baik yang akan meningkatkan kemampuannya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik yang selanjutnya akan mampu meningkatkan kesejahteraannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar